Setelah sempat beberapa kali tertunda, akhirnya Musyawarah Kota IPSI Jakarta Pusat (Muskot IPSI Jakpus) dapat terselenggara pada 6 Februari 2016 di Padepokan Silat TMII Jakarta.
Musyawarah ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti pengurus KONI Jakarta, pengurus IPSI Jakpus periode 2011-2015, perwakilan perguruan silat, dan para undangan atau peninjau.
Agenda utama tentunya adalah demisioner kepengurusan yang lama, penyampaian laporan pertanggungjawaban, serta pemilihan ketua IPSI Jakpus yang baru.
Dalam Muskot IPSI Jakpus kali ini, seperti halnya dinamika organisasi lainnya, suasana ‘gerah’ muncul di antara sebagian peserta. Untungnya para peninjau yang juga bertindak sebagai pembina membuka mata dan wawasan para peserta untuk belajar lebih jeli, cerdas, dan kritis dalam menyikapi situasi, dapat meredam dan meredakan suasana sehingga musyawarah dapat berjalan dengan baik.
“Ketegangan” sempat muncul saat sebagian peserta mengkritisi aturan main atau tata tertib yang ajukan dalam musyawarah, seperti kriteria peserta yang memiliki hak memberi suara dan dipilih. Lewat berbagai argumen yang diajukan, akhirnya disepakati bahwa peserta yang memiliki hak untuk memilih adalah 1 anggota pengurus lama (yang dipilih oleh para anggota lainnya) dan 1 orang wakil dari masing-masing perguruan yang hadir.
Untuk wakil dari pengurus lama terpilih mas Purwanto sedangkan perguruan yang hadir adalah 21 orang, yakni dari Persaudaraan Setia Hati Terate, Tapak Suci, Satria Muda Indonesia, Al-Azhar, KPS Nusantara, Permata Sakti, Satya Bhineka, Mustika Kwitang, Merpati Putih, PSTD Indonesia, Rajawali Putih, Putera Sekar, Persinas Asad, Baringin Sakti, ITK Indonesia, Garuda Jisai, Cingkrik, Tiga Berantai, Perisai Diri, Balya, dan Sin Lam Ba.
Sidang pemilihan ketua yang baru dipimpin oleh Bonar Sitorus dan Purwanto sebagai perwakilan dari perguruan dan pengurus lama, yang dipilih berdasarkan aklamasi para peserta musyawarah.
Pada pengajuan calon ketua yang baru, mas Syaiful menyampaikan surat pencalonan 2 kandidat, yaitu Abdul Karim dan Joko Subroto. Sedangkan mas Eko mencalonkan M. Sarbini, yang juga didukung oleh beberapa peserta lain.
Akhirnya diputuskan bahwa ketiga calon tersebut sah dan diterima untuk dipilih sebagai Ketua IPSI jakpus yang baru. Masing-masing kandidat didaulat untuk menyampaikan visi dan misinya.
Pemilihan ketua yang baru disepakati bersifat tertutup dan dipilih oleh 1 orang wakil pengurus lama dan 21 orang wakil perguruan. jadi totalnya adalah 22 suara. Sistem pemilihan disepakati hanya 1 putaran, yaitu kandidat yang dipilih paling banyaklah sebagai pemenang.
Penghitungan suara pun dilakukan. Hasilnya, M. Sarbini memperoleh 17 suara dan Abdul Karim 5 suara. Dari hasil tersebut, terpilihlah M. Sarbini sebagai Ketua IPSI Jakpus yang baru untuk periode 2016-2020. Atas terpilihnya tersebut, M. Sarbini beserta tim formatur diberi waktu sepekan untuk menyusun pengurus IPSI Jakpus yang baru.
Selamat atas terpilihnya M. Sarbini dan juga terbentuknya pengurus IPSI Jakpus yang baru. Semoga dapat membawa IPSI Jakpus berprestasi lebih tinggi dan lebih baik lagi.